KBK

Picture


Struktur materi perkuliahan yang ditawarkan di dalam program studi (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU terdiri dari empat subyek pendekatan kelas:
1) Subyek matakuliah yang bersifat berangka, yakni Bahasa Sumber I dan II, dan Pengkajian Seni I, II, dan III;
2) Subyek matakuliah yang bersifat  survey, yakni Seni Pertunjukan Dunia dan Seni Pertunjukan Indonesia (Nusantara);
3) Subyek matakuliah yang berorientasi pada metodologi kajian keilmuan sosial-budaya dan seni yang lebih bersifat interdisipiner, yakni Antropologi Seni, Sosiologi Seni, Estetika, Semiotika, Teori dan Metode Pengkajian Seni, dan Metode Penelitian Seni; dan
4) Subyek matakuliah yang bersifat kemampuan (academic writings), yakni, Kolokium, Seminar, dan Tesis.

Adapun deskripsi dari masing-masing mata kuliah yang ada dapat dilihat sebagai berikut:
1. Antropologi Seni  (MPS 131/2/I)
Matakuliah ini merupakan satu studi bagaimana melihat fenomena maupun perkembangan kesenian dalam perspektif antropologis. Pembahasan analitis tentang berbagai pendekatan riset di dalam studi antropologis (baik dalam pendekatan yang konvensional maupun kontemporer) merupakan bagian penting dari isi pembahasan kelas.  Eksplorasi terhadap kajian antropologis di dalam melihat perkembangan seni pertunjukan dan aspek kehidupan sosio-kultural sebuah masyarakat juga menjadi bagian penting dari isi pembahasan kelas
2. Bahasa Sumber I (MPS 111/2/I)
Mata kuliah berisi tentang kajian terhadap permasalahan bacaan teks budaya dalam kaitannya dengan pemikiran, komunikasi budaya dan pemahaman budaya. 

3. Pengkajian Seni I (MPS 171/4/I)
Mata kuliah ini merupakan seri pertama matakuliah pengkajian seni yang berkonsentrasi pada studi kasus kajian seni pertunjukan dengan pendekatan analitis topikal.  Subyek bahasan Pengkajian Seni I  meliputi fenomena perubahan sosial dan budaya dalam seni pertunjukan.

4. Sejarah Seni (MPS 141/2/I)
Matakuliah ini merupakan satu studi bagaimana melihat fenomena maupun perkembangan kesenian dalam perspektif historiografis. Pembahasan analitis tentang berbagai pendekatan riset di dalam studi sejarah (baik dalam pendekatan yang konvensional maupun kontemporer) merupakan bagian penting dari isi pembahasan kelas.  Eksplorasi terhadap kajian sejarah di dalam melihat perkembangan seni pertunjukan dan aspek kehidupan sosio-kultural sebuah masyarakat juga menjadi bagian penting dari isi pembahasan kelas.

5. Sosiologi Seni (MPS 131/2/I)
Matakuliah ini merupakan satu studi bagaimana melihat fenomena maupun perkembangan kesenian dalam perspektif sosiologis. Pembahasan analitis tentang berbagai pendekatan riset di dalam studi sosiologis (baik dalam pendekatan yang konvensional maupun kontemporer) merupakan bagian penting dari isi pembahasan kelas.  Eksplorasi terhadap kajian sosiologis di dalam melihat perkembangan seni pertunjukan dan aspek kehidupan sosio-kultural sebuah masyarakat juga menjadi bagian penting dari isi pembahasan kelas.

Estetika (MPS 121/2/I)
Matakuliah ini merupakan satu studi bagaimana melihat fenomena maupun perkembangan kesenian dalam perspektif kajian estetika.  Pembahasan analitis tentang hubungan seni dan filsafat yang melahirkan gagasan kreatif di dalam kesenian menjadi fokus utama  dari isi pembahasan kelas.  Disamping itu, dampak modernitas (media dan  teknologi) juga menjadi inti materi perkuliahan, khususnya dalam wacana seni terkait kajian artistik maupun estetik dari fenomena kebudayaan kesenian yang dibicarakan.

7. Semiotika (MPS 161/2/I)
Matakuliah ini merupakan satu studi bagaimana melihat fenomena maupun perkembangan kesenian dalam perspektif kajian semiotika.  Pengenalan terhadap teori dan metodologi dalam studi semiotik menjadi bahasan kelas secara umum.  Disamping itu, pembahasan analitis tentang hubungan semiotika dan kesenian (khususnya dalam dimensi verbal dan nonverbal) menjadi pokok bahasan dalam matakuliah ini.

8. Bahasa Sumber II (MPS 112/2/II)          
Mata kuliah, merupakan lanjutan dari mata kuliah Bahasa Sumber I, berisi tentang pendalaman kajian terhadap permasalahan bacaan teks budaya dalam kaitannya dengan pemikiran, komunikasi budaya dan pemahaman budaya. 

9. Seni Pertunjukan Dunia (MPS 142/2/II)
Mata kuliah ini merupakan survei dari persebaran seni pertunjukan musik, tari dan teater di dunia khususnya di wilayah benua Asia. Area studi dikelompokkan ke dalam lima sub-area kajian, yakni: Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Timur, Asia Barat (Timur Tengah) dan Asia Tengah/Utara.  Pembahasan kelas meliputi pengkajian sejarah persebaran, perkembangan, dan saling pengaruh, gambaran karakteristik (characteristic features) serta stilistika seni pertunjukan (stylistic performances) dari genre-genre musik, tari dan teater di Asia.  Dalam mata kuliah ini, selain membahas berbagai tulisan yang lebih bersifat etnografi mengenai karakteristik pertunjukan dari berbagai genre yang ada, mata kuliah ini juga memperlihatkan contoh-contoh audio-videografi dari beberapa genre seni pertunjukan Asia.

10. Metode Penelitian Seni (MPS 132/4/II)
Matakuliah ini membicarakan mengenai metode penelitian seni dengan fokus bahasan pada kajian serta penciptaan seni dalam perspektif lintas keilmuan (interdisciplinary study). Topik-topik bahasan kelas meliputi: 1) pemahaman tentang wacana (discourse) mengenai kebudayaan (seni) dan masyarakat manusia; 2) pendekatan emik-etik (perspektif antropologi linguistik) dalam studi kesenian; 3) metode lapangan (field methods) dan studi kerja lapangan (fieldwork study); dan 4) proyek laporan akhir (final report project); dan 5) pendekatan metodologi etnografi tulis (written ethnography) dan etnografi visual (visual ethnography).  Keseluruhan topik bahasan di atas akan menjadi acuan eksplorasi di dalam merancang model pendekatan serta metodologi penelitian di bidang seni (khususnya seni pertunjukan), baik dalam perspektif kajian maupun (proses) penciptaan karya seni.

11. Seni Pertunjukan Indonesia (Nusantara) (MPS 122/2/II)
Mata kuliah ini merupakan survei etnografis dari bentuk-bentuk seni pertunjukan musik, tari dan teater khususnya yang terdapat di wilayah Indonesia (Nusantara). Area studi pembahasan meliputi yakni: bentuk-bentuk seni pertunjukan istana (courts arts); bentuk-bentuk seni rakyat dan tradisi; dan perkembangan kesenian populer.  Pembahasan meliputi analisis karakteristik pertunjukan dari berbagai genre seni pertunjukan yang ada, serta menganalisis berbagai hubungan yang terjadi dari berbagai fenomena perkembangan kesenian yang terjadi. Mata kuliah ini juga memperlihatkan contoh-contoh audio-videografi dari beberapa genre seni pertunjukan di Indonesia (Nusantara) yang dibicarakan.

12. Pengkajian Seni II (MPS 152/4/II)
Mata kuliah ini merupakan lanjutan dari seri matakuliah pengkajian seni yang berkonsentrasi pada studi kasus kajian seni pertunjukan dengan pendekatan analitis topikal.  Subyek bahasan Pengkajian Seni II  meliputi bahasan kajian seni pertunjukan yang berhubungan dengan dialektika tradisi dan modernitas, identitas, dan nasionalisme di dalam seni pertunjukan.

13. Teori dan Metode Pengkajian Seni (MPS 133/4/III)
Matakuliah ini merupakan eksplorasi terhadap berbagai pendekatan teori maupun metode pengkajian seni dalam kaitannya dengan pemahaman analitis terhadap konteks dan tujuan subyek maupun bidang kajian yang dikerjakan. Isi pembahasan kelas meliputi diskusi dan pembahasan tentang  hubungan seni dengan isu penciptaan dan pengkajian seni. Isu penciptaan seni meliputi pembahasan mengenai konsep, gagasan, dan proses kreatif di dalam memahami fenomena karya seni (yang berdimensi pada hubungan kreator dan produk kreativitas seni, serta pemahaman karya seni dalam wacana kritik). Isu pengkajian seni meliputi dua hal, yakni: a) pengkajian seni sebagai bagian dari hasil kerja lapangan (research study); dan b) pengkajian seni sebagai kebutuhan terapan pendidikan praktis (applied studies). Ke dua subyek pembahasan di atas tidak ditekankan hanya pada satu bidang studi seni tertentu, akan tetapi lebih ditekankan pada kebutuhan subyek seni yang akan dibicarakan.        

14. Pengkajian Seni III (MPS 152/4/III)
Mata kuliah ini merupakan lanjutan dari seri matakuliah pengkajian seni yang berkonsentrasi pada studi kasus kajian seni pertunjukan dengan pendekatan analitis topikal.  Subyek bahasan Pengkajian Seni III  meliputi bahasan kajian seni pertunjukan dalam kaitannya dengan studi religi dan sistem kepercayaan (pengaruh kebijakan agama terhadap ekspresi seni pertunjukan) dan kajian seni pertunjukan dalam kaitannya dengan dunia pariwisata (seni pertunjukan sebagai komiditas; pengaruh pariwisata terhadap upacara ritual, dan lainnya).

15. Seminar (MPS 123/2/III)
Matakuliah ini memiliki tiga tujuan dasar pembelajaran, yakni: 1) memahami seminar sebagai sebuah presentasi gagasan terhadap pencapaian studi lapangan (research study); 2) memahami seminar sebagai aktivitas kolektif dalam merancang dan menyusun aktivitas pertemuan ilmiah (seminar forum); dan 3) memahami kerangka persiapan dalam menyusun sebuah presentasi seminar.

16. Kolokium (MPS 143/1/III)
Pembahasan pada matakuliah ini meliputi aspek-aspek penting di dalam hal kaidah penulisan ilmiah, menyangkut format penulisan tesis kerja; meliputi formula penulisan isi tulisan (body writing), kutipan langsung (direct quotation) maupun tidak langsung (paraphrase), catatan kaki (footnote) dan catatan akhir (endnote), daftar bacaan (reference), dan daftar pustaka (bibliography).  Di samping itu, dalam kelas ini juga dibahas metodologi penulisan anotasi daftar pustaka (annotated bibliography) serta pembahasan analisis bacaan (analytical review) sebagai bagian penunjang di dalam mengembangkan kemampuan penulisan akademik di bidang seni dalam strata magister (S2).

17. Tesis
Mata kuliah ini merupakan prasyarat penyelesaian program studi meliputi penilaian keseluruhan dari seri kegiatan kolokium (presentasi gagasan tesis), seminar hasil, dan ujian tesis.  

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

MAGISTER SENI FIB USU: Kontemplatif, Kreatif, Produktif, dan Inovatif